Senin, 18 September 2017

Semalam saya dan beberapa teman membicaran tentang pembubaran diskusi tentang kebenaran sejarah 65 yang diadakan oleh YLBHI. Berita yang beredar pada khalayak dan sampai viral ialah diskusi yang diadakan oleh YLBHI yang mengangkat tema tentang mengungkap kebenaran sejarah 65 dan acara itu harus dibubarkan. Terkait pembubaran masih simpang siur kenapa, Ada yang mengatakan karena mengangkat PKI, ada juga karena izin yang didapat oleh Polisi tidak kegiatan. Mana yang benar masih simpang siur. Akan tetapi saya tidak akan membicaran tentang permasalahan itu dulu. Sebelum itu saya mau berkenalan dulu dengan YLBHI.

YLBHI kepanjangan dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dari singkat tersebut temen-temen pasti sudah ada gambaran tentang apa itu YLBHI atau yayasan LBH Indonesia. Berdirinya Yayasan LBH Indonesia ini sebagaimana di kutib dalam wikipedia.org adalah untuk memberikan bantuan hukum bagi orang-orang yang tidak mampu memperjuangkan hak-haknya, terutama rakyat miskin yang digusur, di pinggirkan, di PHK, dan kesehariannya pelanggaran atas hak-hak mereka. Hemat saya lembaga ini  simpul penting dalam negara demokrasi, demi terwujudnya negara yang menjunjung tinggi HAM.

Yayasan LBH berkeja dengan prinsip-prinsip penegakan demokrasi, HAM dan penegakan hukum. semasa sueharto YBLHI adalah garda terdepan dalam menentang rezim orde baru atas semua pelanggaran yang dilakukan Orde Baru terhadap rakyat pada masa itu. Untuk sekarang YBLHI lebih fokus pada bantun Hukum bagi yang buta hukum, penegakan demokrasi dan penegakan HAM.

Dari profil lembaga, apakah menunjukkan bahwa itu komunis ? saya rasa tidak, ini bukan membela atau apalah, memang jika seseorang membela suatu kebenaran pasti banyak cibiran, terkaan dari berbagai pihak terutama pihak-pihak yang menganggap musuh. Sejarah Indonesia membuktikannya, dari dipenjaranya sastrawan Indonesia seperti Pramudya Ananta Toer, dan banyak tokoh lain yang karena membela keadilan mereka terukurung bahkan sampai terbunuh.

Membicarakan tentang sejarah 65 memang sedikit mengorek luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Saya sempat berbincang-bincang dengan juru kunci Monumen Trisula sekaligus penjaga musium Trisula, ketika itu saya menanyakan kronologis bagaimana pergerakan PKI disana. Dia menerangkan dengan hati-hati dan sambil memeringatkan bahwa membicarakan tentang sejarah PKI sama dengan mengingat lagi luka mendalam penghinatan mereka dan kekejaman mereka. Tak banyak yang beliau sampaikan akan tetapi dari sedikit yang telah dituturkan, saya memberi kesimpulan penumpasan PKI penuh misteri dan menjadi luka mendalam bagi negara, sampai-sampai ketika saya menanyakan kronologisnya, saya langsung diperingatkan.

Kembali kepada masalah pembubaran diskusi tentang sejarah 65 memang perlu disesalkan. Bagaimana tingkah sekelompok yang berdemo hingga mencoba membubarkan perdiskusian tersebut, yang mereka lakukan ialah tindakan yang mencoreng makna demokrasi sebagai mana yang dianut oleh bangsa Indonesia.  Di mana negara Indonesia memberi kebebasan bagi masyarakatnya untuk berbicara, berpikir dan beraktualisasi, tanpa adanya gangguan dari orang lain.

Selain itu berita hoax lagi-lagi memakan korban, diilansir dari kompas.com yang menyebut YLBHI ialah PKI dan malah ada yang mau menyerbu sudah mencuat dari beberapa media sosial . Masyarakat yang kurang mendalami permasalahan yang ada kurang mencermati berita yang menyebar tersebut. Memang diskusi yang diadakan oleh YLBHI mengangkat sejarah 65, bukan berarti orang yang mendiskusikannya juga merupakan orang PKI. Semestinya setelah banyaknya tulisan-tulisan disurat kabar dan pemberitaan di media tentang hoax, masyarakat lebih teliti dan mendalam lagi mencerna sebuah wacana sehingga permasalahan yang belum tentu benar menjadi masalah besar hingga memakan korban.

Pembubaran Diskusi G30S/PKI YLBHI; antara HOAK dan Trauma Sejarah

Senin, 11 September 2017

Sere hari begong swong bingung mau ngapain. Dia memutuskan untuk menemui jianto, di kediamannya yang tak jauh dari rumah begong.

Jianto^ gong kamu kok kelihatan binging, ada apa dengan kau ?

Begong^ halah to, aku bingung arep nyapo,,, swong. Ada pekerjaan disini yang bisa ku bantu to, atau di sini nyangkruk ngobrol apa gitu lo to, biar aku egk swong.!

Jianto^ weleh".. Yoooh dek warung kopi wae,,, cek swonge ilang..

Begong^ buang-buang waktu wae to,, dek warung kopi arep nyapo?... Nongkrong paling-paling rokokan, trus ngentekne kopi,, koyo Wong ora duwe penggaean.. Prayo podo wae nek omahmu, ngopi LAN rokokan.?..

Jianto^ eh..eh.. Ngenyek...urung tau sobo warung kopi berarti kowe... Ayo wes budal mrono wae,, biar kamu tahu sendiri aktivitas apa di warung kopi..

Kemudian mereka berdua pergi ke warung kopi di kampung sebelah.

Setiba di warung kopi suasana ramai dengan beberapa kelompok-kelompok kecil yang di batasi oleh gang antar kursi. Ada juga yang menyatukan beberapa kursi dan meja menjadi satu..

Begong^ loh iki warung kopi opo ta... Kok rame,, tur di sawang nyeneng ne... Kuwi podo ngrumbul trus kelihatane serius..

Jianto^ ini lo gong suasana sesungguhnya warung kopi.. Pikiranmu wae seng negative, selama ini kamu hanya di hantui pikiran negative, sehingga kamu takut pergi ke warung kopi... Takut buang waktu dan dianggap egk punya pekerjaan. Mereka ini sedang diskusi gong, diskusi ini dinamakan ngopi. Kenapa ngopi, mereka mengistilahkan ngolah pikir, bisa jadi dimaksudkan mengolah pikiran dengan diskusi. Warung kopi ialah tempat yang bebas, dimana tidak ada status yang membedakan semua, serta bebas berbicara apa saja...

Begong^ hmmm iya",,, lek no aku ora isin maneh ngopi dek warung kopi... La ngunu kae ngomongin opo lo to..

Jianto^ reno-reno gong,, onok ngomong ne perkoro dunia, seperti politik dunia, ekonomi, sejarah, pengetahuan maupun kebangsaan... Ada juga yang membicarakan perkara akhirat, lengkapkan.. Oh ya forum" ini bebas, semua orang bisa memasukinya. Di warung kopi kita juga bisa menambah teman gong... Yuk gabung dengan mereka..

Mereka berdua menggabungkan diri, bersama sekelompok yang sedang ngopi bareng..

Ngopi pinggir ratan

Sabtu, 09 September 2017

Begong^ Kenapa masyarakat Indonesia berasedih melihat pembantaian etnis rohinya di Myanmar.?

Petok^ kamu Gila yaa gong,, sesama manusia itu semestinya gitu... Melihat sesama manusia yang terkena musibah, kita harus bersimpati,, ikut merasakan apa yang mereka rasakan gong... Kecuali kalau dah egk punya hati gong,, tega melihat orang lain mendata atau malah dah kesetanen, seneng melihat sesamanya menderita..

Puji^ iya gong di dalam beragama pun kita juga gitu,,, selain hubungan kepada Tuhan,, kita harus menjaga hubungan kita sesama manusia.. Saya yakin semua agama sepakat akan hal itu.. Dalam Islam sendirikan menyerukan agar kita tidak meninggalkan orang-orangnya yang lemah, apalagi sesama Islam dan dalam ajarnya juga sesama Islam ialah saudara,, dimana sesama saudara kita wajib bersimpati dan berempati, merasakan dan membantu kesulitan mereka gong.

Begong^ woo ngunu,,, tapi kok yaa, sampai demo-demo lewat pesan singkat, status, gae meme sampai kejalan juga.. Trus nuntut pemerintah Indonesia ikut campur dek Myanmar.?

Petok^ kudu ne ngunu.! La gimana,, masak kita harus langsung ke pemerintah Myanmar.? Egk kan.. Itu nama demokrasi, kita sampaikan aspirasi kita kepada pemerintah, dan meminta pemerintah kita ikut mengawal dalam menyelesaikan kita.

Begong^ lo emg tanggung jawab kita.??
Puji^ iyalah.. Sebagai tetangga kita juga perlu bertenggang rasa, kalau negara tetangga kena musibah atau masalah kita sebaiknya ikut membantu gong..

Petok^ Apalagi ini juga menodai Hak Asasi Manusia,. Terutama Hak untuk hidup, kita sebagai manusia di dunia wajib menjaga Hak atas orang lain gong.. Kan negara- negara duniakan juga sudah sepakat tentang itu, Adanya PBBkan untuk mengawal permasalahan gang menyangkut HAM..

Begong^ wo dadi lek aku meneng wae kliru no.? La tak pikir opo ta rusuh-rusuh dek Myanmar kok tenar, sampai gae geger manungsa sak nusantara bahkan dunia. La aku kudu Pye.?

Puji^ sebisamu wae gong.. Lek egk iso ngasih bantuan, kita berdoa agar permasalahan ini cepat terselesaikan.

Petok^ mengingatkan sesama manusia juga bisa gong, atau kita ngasih tempat atau bantuan apa gitu, entah makanan atau pakaian bagi mereka.

Kenapa masyarakat indonesia bersedih karna perkara rohinya