Sabtu, 18 Februari 2017

Kegiatan Tanam Pohon, Sebuah Upaya Melestarikan Lingkungan

Malam tahun baru menjadi saksi semua pihak yang mempersiapkan penanaman pohon di daerah Junjung, Sumbergempol, Tulungagung pada tanggal 01 januari 2017, Seperti DEMA FUAD IAIN Tulungagung, HMJ BKI, HMJ IAT, HMJ AFI, HMJ BSA, HMJ TP (semuanya Representasi Mahasiswa FUAD IAIN Tulungagung), P2B (Paguyuban Pemuda Bonorowo), Jaringan Gus Durian, LPM Dimensi, IPNU-IPPNU Tulungagung, PSHT, DKR Boyolangu dan POKDARWIS Argo Pathok Candi Dadi. Semua usaha terbayar dengan begitu banyaknya antusias masyarakat yang datang pada waktu pelaksanaan. Setidaknya Kegiatan ini diharapkan mampu merubah cara pandang masyarakat bahwa alam perlu diperhatikan.
Sebelumnya, agenda pra-penanaman pohon telah terselenggara, mulai dari maping lokasi kegiatan yang hendak ditanami pohon, mencari bantuan bibit pohon, pengangkutan bibit, pemasangan banner dan tanda simbolis nama-nama tamu undangan. Unsur yang sulit untuk dilupakan, kegiatan ini bertepatan dengan pergantian tahun. Ketua Pelaksana penanaman Pohon adalah Abdul Mukhosis, yang menjabat juga sebagai ketua P2B. Menurut Abdul Mukhosis, Tanam Pohon dilakukan di awal tahun sebagai penanda masa tanam dan lebih mudah diingat.
Suara jangkrik menjadi irama musim malam itu, ditemani canda tawa teman-teman menyaksikan kembang api dari Gunung Cilik, salah satu tempat sentral di Argo Pathok Candi Dadi. Lantunan percakapan dari semua elemen yang hadir mengalir mengikuti irama  malam, tak mampu mengekspresikan begitu indahnya  kebahagiaan dan pemandangan yang ditawarkan alam. Bahkan film pun menjadi sarana hiburan yang tidak luput dari sasaran.
Suara Ayam berkokok menjadi penanda, pagi pun tiba. Butiran embun terlihat pada rerumputan di pagi hari. Mentari pun memancarkan sinar penerang alam. Hawa sejuk menjadi belaian yang meraba kulit. Begitulah kondisi yang  terjadi, mengingat daerah Junjung, Sumbergempol, Tulungagung perbukitan. Banner terpampang di pusat lokasi penanaman bertuliskan “Penghijauan Zona Kritis IV 2017 Aksi untuk Indonesia Gerakan Penanaman Pelestarian Air dan Satwa. Menandakan sebuah kesadaran, bahwa kelestarian alam itu penting dan seharusnya menjadi ideologi yang tertanam dalam pikiran masyarakat. Kalau bukan manusia yang menjaganya siapa lagi.
Turut hadir juga BLH Tulungagung bapak Prayit, Dinas Kehutanan bapak Sigit, Pihak perhutani yang diwakili bapak Bambang Sugondo, LMDH Junjung, Beberapa perangkat desa Junjung, Wakil Dekan 3 FUAD IAIN Tulungagung bapak Dr. Teguh, M.Ag dan tokoh-tokoh agama (Hindhu, Budha, Baha’i, Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan). Persatuan tidak memandang latar belakang agama, sama seperti alam. Apa mungkin alam punya pembatasan agama tertentu ?. Yang jelas semua agama mengajarkan cinta kasih, termasuk  mencintai alam. Ada unsur kesamaan untuk melahirkan suatu gagasan yang positif, Itulah mengapa semua agama di Undang dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Bibit pohon yang ditanam beragama, kebanyakan merupakan tanaman buah. Total bibit yang ditanam sekitar 3000, meliputi: Asem Klungsu 21, Trembesi 100, Aren 316 yang terbaru 400, Jengkol 52, Sirsak 14, Sengon 200, Suren 100, Jambu Biji 348, Kepel 123, Sukun 103, Matoa 200, Tabi Buya 69, Mentega 5, Glodog 100, Klengkeng cangkok 6, Rambutan 165, Flamboyan 750, Trembesi 300, Klengkeng 50, Bambu Taman 6, Ketapang, Plonto 20, Miri 100. Tanaman buah yang ditanam diharapkan mampu  dipetik hasilnya oleh masyarakat sekitar, istilah kerennya konsumsi Publik. Menandakan buah yang dihasilkan nanti  bisa dikonsumsi oleh siapapun.
Penanaman pohon diawali dengan pembagian bibit, sambutan-sambutan, do’a,  dilanjutkan dengan penanaman simbolis dari masing-masing instansi dan penanaman serentak dari semua yang hadir. Sambutan dari FUAD IAIN Tulungagung Diwakili Wakil Dekan 3 Dr. Teguh, M.Ag. Dalam sambutannya, Dr Teguh, M.Ag menegaskan bahwa kita ini hanya ada satu nama yaitu pecinta lingkungan, walaupun dari berbagai komunitas yang berbeda. Pecinta lingkungan dirasa nama yang tepat untuk menggambarkan suatu bentuk kesatuan tujuan. Setelah penanaman, setiap orang yang menghadiri penanaman kembali dengan sebuah pengharapan menikmati hasilnya dikemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar