Minggu, 19 Februari 2017

Menyelami Makna Logo DEMA FUAD, Sarana Penting untuk Mengingat

Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Tulungagung, sebuah lembaga di bawah Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Tulungagung. Titik sentral kegiatannya berpusat di Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lantai 2. Banyak yang belum mengetahui  logo DEMA FUAD IAIN Tulungagung itu seperti apa ?, maklum sebelumnya belum terpikirkan membuat logo. Akan tetapi, kesadaran dalam benak pengurus yang mengawali pentingnya membuat logo. Latar belakang pembuatannya simple, hanya karena ingin di ingat. Biasanya seseorang sering lupa dengan nama, sebagai gantinya logo menjadi sarana penting untuk mengingat sesuatu. Sebuah simbol yang memiliki berjuta makna untuk diimajinasikan manusia.
Logo tentu mencirikan warisan budaya sejarah panjangnya. Pemimpin bangsa Indonesia pertama, Soekarno yang masih kita ingat kata-kata inspiratifnya “Jas Merah (Jangan sekali-kali melupakan Sejarah)”. Kata-kata yang sulit dilupakan dari benak masyarakat Indonesia. Sejarah pasti terbentuk karena rentetan panjang pengalaman masa lalu yang menumpuk menjadi suatu kesatuan. FUAD pun demikian, kekeluargaan yang dipupuk, kesetaraan, kesucian setulus hati, nilai kemanusiaan yang didengungkan, perbedaan dari latar belakang jurusan tidak membuat kesadaran kekeluargaan hilang, semua termanifestasikan dalam sebuah logo. Seperti yang kita tahu, logo sebagai sarana pengingat. Warna, bentuk, tulisan atau huruf semuanya merupakan bagian dari logo.
Warna dasar biru langit, biru tua, putih mewarnai logo Dema FUAD. Biru langit melambangkan organisasi ini menjujung tinggi nilai kemanusia. Seperti yang didengungkan Dekan FUAD IAIN Tulungagung bahwa FUAD sebagai Fakultas Kemanusiaan. Warna biru tua yang melingkari logo melambangkan kesetaraan walaupun banyak perbedaan. Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tidak ada dikotomi, entah itu laki-laki ataupun perempuan. Semuanya punya hak mengembangkan bakat, memperoleh wawasan keilmuan. Warna putih melambangkan kesucian setulus hati. Di mana mahasiwa FUAD memiliki ketulusan hati. Istilah jawanya nerimo, tidak sukar untuk membagi setiap ilmu yang didapat tanpa ada pembeda.
Beranjak ke tulisan yang ada di dalam logo, tulisan FUAD ditulis dengan bersambung melambangkan sebuah lembaga yang menjunjung nilai kekeluargaan, rapat dan rekat dengan mahasiswa di lingkupnya maupun mahasiswa lainnya, tidak mengenal adanya perbedaan walaupun berbeda latar belakang jurusan. Itulah nilai kekeluargaan yang selalu dibanggakan dan menjadi sejarah yang terus dipelihara FUAD. Huruf F berbalik menandakan bahwa mahasiswa FUAD memiliki perbedaan dengan mahasiswa lainya, entah itu dari cara berpakaian, pikiran, keilmuan. Huruf U menjulang lebih tinggi dari F, A, D. Ini sebuah pertanda sebelum agama dan dahwah menjalar dalam pikiran manusia, keadaban menjadi sebuah modal tertinggi untuk terjun di masyarakat. Jawa menampilkan sesuatu yang sama, agama melalui jalur dakwah mudah diterima karena berbaur  dengan budaya lokalitas. Kesopanan menjadi barisan terdepan dalam budaya jawa. Ini sebuah simbol bahwa FUAD memiliki cara pandang yang sama dalam menanggapi masalah keadaban. Tidak lupa, tulisan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Tulungagung menggambarkan sebuah Institusi bahwa Dewan Eksekutif Mahasiwa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah ada di dalam naungannya.

0 komentar:

Posting Komentar